http://www.egg-animation.blogspot.com
Setelah ramai dengan pembicaraan Privatisasi BUMN di Indonesia, rencana penjualan itu mulai terlihat kebenaranya.
Garuda Indonesia dan Krakatau Steel dipastikan mendapatkan giliran privatisasi tahun 2010. Dana hasil privatisasi ini seluruhnya akan masuk ke kas kedua korporasi itu. Tidak ada sepeser pun yang disetorkan ke kas negara sebagai sumber untuk menutup defisit APBN 2010.
”Tidak ada yang disetorkan ke negara karena kedua perusahaan itu memang sudah harus muncul di dunia internasional sebagai perusahaan yang mendunia. Untuk itu, perlu privatisasi,” ujar Sekretaris Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu di Jakarta, Kamis (29/10).
Menurut Said, sebelum diprivatisasi, Garuda wajib menyelesaikan berbagai masalah keuangannya dengan BUMN lain, yakni Bank Mandiri dan Pertamina. Penyelesaian perlu agar nilai jualnya meningkat.
”Meskipun demikian, DPR sudah memberikan izin privatisasi untuk kedua BUMN itu. Sekarang tinggal pengertian masyarakat, yang terpenting bukan masalah status kepemilikannya, apakah asing atau bukan, tetapi niat untuk memajukan korporasi ini,” ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, Garuda siap diprivatisasi tahun depan. Dengan demikian, rencana tersebut tidak akan terhambat oleh masalah utang maskapai penerbangan ini, baik kepada Bank Mandiri maupun Pertamina.
”Kami pastikan, kedua masalah itu selesai karena proses restrukturisasinya sudah hampir selesai. Jadi, tidak akan ada masalah,” ungkapnya.
Sesuai dengan proses restrukturisasi utang Garuda sejak tahun 2001, total kewajiban Garuda kepada Bank Mandiri mencapai Rp 3,3 triliun. Itu termasuk pokok utang dan tingkat pengembalian tahunan yang disepakati.
Garuda akan menggunakan dana yang diperoleh dari privatisasi itu untuk menambah armadanya, dari 66 unit saat ini menjadi 116 unit pada tahun 2014. (OIN/OSA)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/30/03445064/Privatisasi.Garuda.Tahun.2010
Kenapa ya harus dijual padahal kalau ingin meningkatkan daya saing (competitiveness) harusnya dilakukan pembenahan secara menyeluruh, mulai dari operasional sampai dengan Sistem Manajerialnya. Padahal BUMN tersebut merupakan aspek penting yang harus dikelola oleh di negara. Bisa saja suatu hari nanti aspek transportasi seperti PT KA, Listrik (PT PLN), dll dijual hanya untuk alasan peningkatan daya saing. Bagaimana apabila seluruh aspek terpenting seluruh milik negara dijual?padahal dalam UUD dan Pancasila dijelaskan bahwa Pemerinta/Negara wajib memberikan kesejahteraan rakyatnya dan juga pemerintah harus menguasai aspek-aspek penting yang ada demi kesejahteraan tersebut. Liberalisasi memang mulai terlihat sejak adanya Orde Baru, dan liberalisasi ini dibuat oleh dunia barat seolah-olah dengan alasan peningkatan daya saing dan kualitas tanpa melihat kesejahteraan masyarakat. Good Corporate Governance yang saat ini sedang ramai diterapkan oleh pemerintah seharusnya dilakukan pada semua BUMN bukannya menjual.
Saya memang orang awam, tetapi bila melihat privatisasi ini sangatlah miris, seperti menjual negara demi keuntungan semata dan demi pasar global. Seharusnya pemerintah melakukan proteksi dan perlindungan untuk BUMN agar pelayanannya mampu membuat rakyat sejahtera. Saat ini Indonesia telah diset oleh para kaum elit dunia yang mempunyai rencana terselubung dibalik globalisasi dan demokrasi. Karena elit-elit dunia ini sedang mempersiapkan suatu tatanan dunia baru dibawah benera tertentu atas nama kemajuan dunia. Pemerintah sudah dikuasai tinggal tunggu waktunya tatanan dunia itu menguasai seluruh aspek kehidupan manusia, dimana pemerintah menjadi kenyataan. Dan 2012 yang didengung-dengungkan mungkin awal dari tatanan dunia baru tersebut..
Setelah ramai dengan pembicaraan Privatisasi BUMN di Indonesia, rencana penjualan itu mulai terlihat kebenaranya.
Garuda Indonesia dan Krakatau Steel dipastikan mendapatkan giliran privatisasi tahun 2010. Dana hasil privatisasi ini seluruhnya akan masuk ke kas kedua korporasi itu. Tidak ada sepeser pun yang disetorkan ke kas negara sebagai sumber untuk menutup defisit APBN 2010.
”Tidak ada yang disetorkan ke negara karena kedua perusahaan itu memang sudah harus muncul di dunia internasional sebagai perusahaan yang mendunia. Untuk itu, perlu privatisasi,” ujar Sekretaris Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu di Jakarta, Kamis (29/10).
Menurut Said, sebelum diprivatisasi, Garuda wajib menyelesaikan berbagai masalah keuangannya dengan BUMN lain, yakni Bank Mandiri dan Pertamina. Penyelesaian perlu agar nilai jualnya meningkat.
”Meskipun demikian, DPR sudah memberikan izin privatisasi untuk kedua BUMN itu. Sekarang tinggal pengertian masyarakat, yang terpenting bukan masalah status kepemilikannya, apakah asing atau bukan, tetapi niat untuk memajukan korporasi ini,” ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, Garuda siap diprivatisasi tahun depan. Dengan demikian, rencana tersebut tidak akan terhambat oleh masalah utang maskapai penerbangan ini, baik kepada Bank Mandiri maupun Pertamina.
”Kami pastikan, kedua masalah itu selesai karena proses restrukturisasinya sudah hampir selesai. Jadi, tidak akan ada masalah,” ungkapnya.
Sesuai dengan proses restrukturisasi utang Garuda sejak tahun 2001, total kewajiban Garuda kepada Bank Mandiri mencapai Rp 3,3 triliun. Itu termasuk pokok utang dan tingkat pengembalian tahunan yang disepakati.
Garuda akan menggunakan dana yang diperoleh dari privatisasi itu untuk menambah armadanya, dari 66 unit saat ini menjadi 116 unit pada tahun 2014. (OIN/OSA)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/30/03445064/Privatisasi.Garuda.Tahun.2010
Kenapa ya harus dijual padahal kalau ingin meningkatkan daya saing (competitiveness) harusnya dilakukan pembenahan secara menyeluruh, mulai dari operasional sampai dengan Sistem Manajerialnya. Padahal BUMN tersebut merupakan aspek penting yang harus dikelola oleh di negara. Bisa saja suatu hari nanti aspek transportasi seperti PT KA, Listrik (PT PLN), dll dijual hanya untuk alasan peningkatan daya saing. Bagaimana apabila seluruh aspek terpenting seluruh milik negara dijual?padahal dalam UUD dan Pancasila dijelaskan bahwa Pemerinta/Negara wajib memberikan kesejahteraan rakyatnya dan juga pemerintah harus menguasai aspek-aspek penting yang ada demi kesejahteraan tersebut. Liberalisasi memang mulai terlihat sejak adanya Orde Baru, dan liberalisasi ini dibuat oleh dunia barat seolah-olah dengan alasan peningkatan daya saing dan kualitas tanpa melihat kesejahteraan masyarakat. Good Corporate Governance yang saat ini sedang ramai diterapkan oleh pemerintah seharusnya dilakukan pada semua BUMN bukannya menjual.
Saya memang orang awam, tetapi bila melihat privatisasi ini sangatlah miris, seperti menjual negara demi keuntungan semata dan demi pasar global. Seharusnya pemerintah melakukan proteksi dan perlindungan untuk BUMN agar pelayanannya mampu membuat rakyat sejahtera. Saat ini Indonesia telah diset oleh para kaum elit dunia yang mempunyai rencana terselubung dibalik globalisasi dan demokrasi. Karena elit-elit dunia ini sedang mempersiapkan suatu tatanan dunia baru dibawah benera tertentu atas nama kemajuan dunia. Pemerintah sudah dikuasai tinggal tunggu waktunya tatanan dunia itu menguasai seluruh aspek kehidupan manusia, dimana pemerintah menjadi kenyataan. Dan 2012 yang didengung-dengungkan mungkin awal dari tatanan dunia baru tersebut..
0 komentar:
Posting Komentar