Rasa Kesal dan kekecewaan yang mendalam dirasakan Bangsa Indonesia kepada tetangga dan adik serumpun yaitu Malaysia. Bila kita selidiki Malaysia itu mulai bertingkah setelah krisis ekonomi 1998. Mulai dari Pengambil alihan Pulau Sipadan Ligitan dan Penyiksaan TKI-TKI kita. Kenapa bisa demikian?Saya berpendapat :
Sebelum krisis ekonomi 1998 melanda kita, Indonesia adalah negara terkuat di Asia Tenggara baik ekonomi maupun pertahanan. Maka dari Malaysia banyak belajar ke Indonesia untuk mempelajari kemajuan-kemajuan Bangsa Indonesia. Tetapi pada tahun 1998, Indonesia mengalami keterpurukan (sampai sekarang juga masih terpuruk) dan di sisi lain Malaysia walaupun terguncang badai krisis tetapi mereka mampu bangkit dan menjadi salah satu yang terdepan di Asia Tenggara. Indonesia saat ini malah kalah bersaing dengan Vietnam yang menyusul dengan cepat (balapan kale...hehehe).
Nah karena merasa Malaysia lebih hebat, apalagi Malaysia tahu Indonesia punya kelemahan dalam bidang pertahanan dan tata kelola negara dan pemerintahan. Mulailah tingkah aneh Malaysia menggoyang kesatuan NKRI mulai dari Penyiksaan TKI, pengambil alihan Sipadan-Ligitan, Klaim Kebudayaan (Batik, Angklung, Reog,dll), Pembatasan Lagu-lagu dari Indonesia dan Kasus yang sedang rame sekarang Manohara dan Sengketa Ambalat.
Karena tingkah laku aneh itu Malaysia disebut MALINGSIA. Yang menurut saya berasal dari Kata MALING dan SIA. MALING itu memiliki pengertian mengambil hak orang lain dengan merugikan orang lain yang diambil haknya tersebut, sedangkan SIA merupakan bahasa Sunda yang memiliki Arti Kamu (SIA = Bahasa Sunda Kasar = Kamu).
0 komentar:
Posting Komentar