Ketika ada suatu masalah, kesusahan dan musibah seringkali kita berkeluh kesah bahkan ada yang tidak sedikit komplain kepada Tuhan karena merasa diberi ketidak adilan dalam hidup. Pernahkah terbesit dalam pikiran kita makna dibalik semua masalah, kesusahan dan musibah itu semua!!..kehidupan memang seperti roda yang berputar, kadang diatas, ditengah maupun dibawah, tetapi yang sebenarnya mengatur pergerakan roda kehidupan kita itu adalah diri kita sendiri. Masalah, cobaan dan musibah yang timbul diibaratkan jalan yang rusak maupun batu yang berliku untuk mencapai tujuan hidup kita. Tetapi apa sebenarnya tujuan kita mengendalikan roda itu??..
Siklus kehidupan adalah : Lahir - Hidup - Mati. Apakah Allah menciptakan kita dengan tujuan akhir hanyalah sebuah kematian??lalu buat apa kita hidup kalau hanya tujuan akhir kita mati!!..Sering terbesit pemikiran seperti itu, sering juga kita berpikir buat apa kita hidup toh ujung-ujungnya kita mati !!!..ada juga yang berpikiran, tujuan hidup adalah mati maka dari itu karena hidup itu singkat nikmatilah..Tetapi yang sebenarnya adalah roda kehidupan itu berjalan adalah untuk kita memaknainya, memaknai setiap perjalanan kehidupan kita untuk menuju kehidupan kita yang abadi (akhirat).
Tetapi ketika dalam hidup itu selalu banyak kerikil-kerikil tajam yang kadang bisa membuat roda kita bocor apa yang harus kita lakukan??..Allah menjelaskan bahwa tidak pernah ada cobaan yang diberikan kepada hambanya melebihi kemampuan hambanya tersebut. Mendengar janji Allah tersebut harusnya kita yakin bahwa setiap masalah dan cobaan yang diberikan pasti terlewati dan yang penting bagaimana kita memaknai kehidupan ini.
Ketika kita hanya bisa makan hanya dengan nasi putih dan kerupuk, nikmatilah karena itu adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Jangan lah kita mengeluh, walaupun sering kita bergumal dan menangis di hadapan Allah mengapa ini semua terjadi ??. Lihat lah selalu orang-orang yang roda kehidupannya sedang berada di bawah??..untuk makan pun mereka 1 kali 1 hari, bahkan ada yang 2 kali 1 hari. Kita beruntung bisa makan 3 kali sehari walaupun dengan lauk-pauk seadanya. Ketika kita sedang berada dalam cobaan dan masalah yang tak pernah tidak tahu akan akan berhenti cobalah berpikir untuk bersyukur. Lihat lah hewan, mereka tidak punya akal dan pikiran pun diberi jaminan oleh Allah bisa makan dan minum untuk bertahan dan memaknai hidup. Bukannya disini kita disamakan dengan hewan, tetapi kita sebagai manusia seorang makhluk yang derajatnya tinggi di hadapan Allah hendaknya berpikir bahwa sebagaimana sulitnya hidup maknai lah hidup ini, dan bersyukurlah.
Sedih dan lirih sekali apabila setiap malam mendengar Ibu kita selalu menangis apabila sedang berdoa, selalu menangis atas semua masalah tetapi Ibu selalu menutupi kesedihan itu dengan keceriaan dan keikhlasan. Sudah hampir 12 tahun lamanya melihat Ibu menangis sedih setiap malam dan setiap saat, apalagi disaat itu tahu bahwa sebenarnya Ibu kita sedang mengalami penderitaan baik lahir maupun batin. Sakit yang diderita selalu ditutupi dengan keceriaan, walaupun kita tahu sebenarnya ibu sangat menderita sekali dengan sakitnya itu. Tetapi kita selalu bingung harus melakukan apa?karena untuk hidup juga susah. Ibu menutupi semua masalah yang terjadi kepada orang-orang lain disekitarnya baik keluarga maupun kerabat, karena Ibu tidak ingin orang tahu akan penderitaan kita dan nantinya akan menimbulkan suatu rasa belas kasihan oleh orang lain. Itu pun yang akhirnya terjadi pada kita, Kita selalu menutup-nutupi segala kesedihan dan penderitaan kepada orang lain. Orang lain mungkin sering berpikir kita tidak pernah ada masalah, dan malahan orang lain sering berkeluh kesal pada kita tentang kehidupan dan masalah-masalahnya. Curhatan keluh kesal itu kadang membuat kita tertawa di dalam hati, karena masalah itu belum seberapa dibanding masalah kami tetapi kami tidak pernah membicarakan penderitaan kita.
Optimisme akan memaknai kehidupan, membuat kita yakin bahwa kita bisa melewati lika-liku roda kehidupan ini. Sudah cukup lama kita berada pada roda kehidupan dibawah, dan saatnya kita berada diatas. Tunggu aku Ibu, Ayah kita akan menjalankan roda kehidupan itu sampai ke tujuan kita dengan lancar. Masalah-masalah akan teratasi dan hidup kita akan segera diatas. Kita akan bekerja keras untuk itu semua, Tunggu !!
Siklus kehidupan adalah : Lahir - Hidup - Mati. Apakah Allah menciptakan kita dengan tujuan akhir hanyalah sebuah kematian??lalu buat apa kita hidup kalau hanya tujuan akhir kita mati!!..Sering terbesit pemikiran seperti itu, sering juga kita berpikir buat apa kita hidup toh ujung-ujungnya kita mati !!!..ada juga yang berpikiran, tujuan hidup adalah mati maka dari itu karena hidup itu singkat nikmatilah..Tetapi yang sebenarnya adalah roda kehidupan itu berjalan adalah untuk kita memaknainya, memaknai setiap perjalanan kehidupan kita untuk menuju kehidupan kita yang abadi (akhirat).
Tetapi ketika dalam hidup itu selalu banyak kerikil-kerikil tajam yang kadang bisa membuat roda kita bocor apa yang harus kita lakukan??..Allah menjelaskan bahwa tidak pernah ada cobaan yang diberikan kepada hambanya melebihi kemampuan hambanya tersebut. Mendengar janji Allah tersebut harusnya kita yakin bahwa setiap masalah dan cobaan yang diberikan pasti terlewati dan yang penting bagaimana kita memaknai kehidupan ini.
Ketika kita hanya bisa makan hanya dengan nasi putih dan kerupuk, nikmatilah karena itu adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Jangan lah kita mengeluh, walaupun sering kita bergumal dan menangis di hadapan Allah mengapa ini semua terjadi ??. Lihat lah selalu orang-orang yang roda kehidupannya sedang berada di bawah??..untuk makan pun mereka 1 kali 1 hari, bahkan ada yang 2 kali 1 hari. Kita beruntung bisa makan 3 kali sehari walaupun dengan lauk-pauk seadanya. Ketika kita sedang berada dalam cobaan dan masalah yang tak pernah tidak tahu akan akan berhenti cobalah berpikir untuk bersyukur. Lihat lah hewan, mereka tidak punya akal dan pikiran pun diberi jaminan oleh Allah bisa makan dan minum untuk bertahan dan memaknai hidup. Bukannya disini kita disamakan dengan hewan, tetapi kita sebagai manusia seorang makhluk yang derajatnya tinggi di hadapan Allah hendaknya berpikir bahwa sebagaimana sulitnya hidup maknai lah hidup ini, dan bersyukurlah.
Sedih dan lirih sekali apabila setiap malam mendengar Ibu kita selalu menangis apabila sedang berdoa, selalu menangis atas semua masalah tetapi Ibu selalu menutupi kesedihan itu dengan keceriaan dan keikhlasan. Sudah hampir 12 tahun lamanya melihat Ibu menangis sedih setiap malam dan setiap saat, apalagi disaat itu tahu bahwa sebenarnya Ibu kita sedang mengalami penderitaan baik lahir maupun batin. Sakit yang diderita selalu ditutupi dengan keceriaan, walaupun kita tahu sebenarnya ibu sangat menderita sekali dengan sakitnya itu. Tetapi kita selalu bingung harus melakukan apa?karena untuk hidup juga susah. Ibu menutupi semua masalah yang terjadi kepada orang-orang lain disekitarnya baik keluarga maupun kerabat, karena Ibu tidak ingin orang tahu akan penderitaan kita dan nantinya akan menimbulkan suatu rasa belas kasihan oleh orang lain. Itu pun yang akhirnya terjadi pada kita, Kita selalu menutup-nutupi segala kesedihan dan penderitaan kepada orang lain. Orang lain mungkin sering berpikir kita tidak pernah ada masalah, dan malahan orang lain sering berkeluh kesal pada kita tentang kehidupan dan masalah-masalahnya. Curhatan keluh kesal itu kadang membuat kita tertawa di dalam hati, karena masalah itu belum seberapa dibanding masalah kami tetapi kami tidak pernah membicarakan penderitaan kita.
Optimisme akan memaknai kehidupan, membuat kita yakin bahwa kita bisa melewati lika-liku roda kehidupan ini. Sudah cukup lama kita berada pada roda kehidupan dibawah, dan saatnya kita berada diatas. Tunggu aku Ibu, Ayah kita akan menjalankan roda kehidupan itu sampai ke tujuan kita dengan lancar. Masalah-masalah akan teratasi dan hidup kita akan segera diatas. Kita akan bekerja keras untuk itu semua, Tunggu !!
0 komentar:
Posting Komentar