artikel ini terdapat di http://egg-animation.blogspot.com
Sadarkah kita bahwa semakin hari kehidupan kita terarah pada suatu hal yang bersifat materialisme. Pola konsumtif merupakan salah satu akibat dari pemikiran materialisme yang ada di dalam manusia. Kemudahan dalam membeli barang walaupun tanpa uang, menjadi hal yang menjanjikan bagi setiap manusia. Dan tanpa sadar kehidupan kita diarahkan pada sifat konsumtif.
Kita pasti sering mendengar, bahwa turis-turis yang membelanjakan jutaan uangnya di Singapura kebanyakan dari Indonesia?..tetapi disisi lain, kita melihat realita bahwa di Indonesia sendiri banyak rakyat-rakyat yang masih miskin dan hidupnya serba kekurangan. Mengapa itu terjadi?..salah satunya yaitu pola hidup konsumtif. Kekayaan yang berlebihan membuat orang membelanjakan uangnya hanya berdasarkan emosi bukan pada kebutuhan, pada akibatnya terjadi kecemburuan sosial diantara masyarakat dimana ada masyarakat yang membuang-buang uangnya dan ada masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan primernya.
Berita mengenai tewasnya nasabah pemilik kartu kredit disuatu bank (beritanya), memang ironi tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tetapi yang akan saya kemukakan pendapat yaitu penggunaan dari kartu kredit itu sendiri, yang merupakan salah satu akses mudah dalam membuat pola hidup masyarakat menjadi konsumtif.
Media Konsumtif
Kartu kredit sebetulnya dibuat untuk membuat masyarakat mudah dalam melakukan transaksi. Hanya dengan menggesek kartu kredit, kita bisa belanja sesuka kita dengan limit tertentu pastinya. Yang menjadi mudah yaitu tinggal gesek, cepat dan tidak perlu repot-repot bawa uang cash. Dan yang menjadi poin utama yaitu, bayarnya bisa ditangguhkan bulan-bulan berikutnya. Jadi walaupun kita tidak punya uang, dengan menggunakan kartu kredit kita bisa tetap belanja tetapi tentunya dengan limit tertentu dan batas tertentu yang nantinya akan di akumulasikan dalam biaya-biaya lainnya.
Kemudahan untuk bertransaksi ini sebenarnya merupakan salah satu media untuk membuat pola hidup masyarakat menjadi konsumtif. Ada kalanya orang yang memiliki kartu kredit kalap dan tergiur dengan barang-barang yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan dan diluar limit keuangan mereka, tetapi karena tertarik dengan barang tersebut dan ditunjang dengan adanya kartu kredit maka munculah sifat konsumtif dari orang tersebut. Dan ternyata pada akhir bulan, orang tersebut tidak mampu membayar utang dari hasil belanja kartu kreditnya tersebut, dan bulan demi bulan bunga utang menumpuk dan semakin banyak.
Gaya hidup
Beberapa orang ada yang berpikiran bahwa menggunakan kartu kredit adalah cara hidup modern, trendy dan gaya. Tetapi pernahkah mereka terpikir bahwa kartu kredit adalah hutang?..apa mereka bangga dengan hutang?..apakah hutang menjadi gaya hidup modern?..kemudian ada juga beberapa orang yang rajin mengumpulkan kartu kredit di dompetnya, dan bangga apabila di dompetnya menumpuk banyak aneka kartu kredit.. Padahal tanpa mereka sadari atau tidak, mereka menumpuk hutang?..apakah mereka bangga mempunyai hutang yang menumpuk di dompet mereka?
Sisi Lain Kartu Kredit
Sebetulnya apabila difungsikan pada tempatnya serta kemampuan nasabah, tentu kartu kredit memiliki arti yang sangat penting sebagai salah satu alat pembayaran yang mudah. Tetapi kartu kredit dapat menjadi hal yang mengerikan apabila nasabah tidak mengukur kemampuan pendapatannya sendiri dengan pengeluarannya dengan menggunakan kartu kredit tersebut. Terkadang bunga dari kartu kredit bisa lebih besar dari utang kita sebenarnya. Daripada itu gunakanlah secara bijak kartu kredit tersebut, jangan hanya karena merasa gaya hidup atau mengikuti orang lain kita menggunakan kartu kredit. Ingatlah bahwa kartu kredit adalah berhutang kepada bank, lebih baik menggunakan kartu debit karena menggunakan uang milik kita yang tersimpan di bank.
0 komentar:
Posting Komentar